tirto.id -
Hal tersebut dilakukan setelah Kemenag bersama Saudia Airlines menyepakati penggunaan maskapai penerbangan tersebut untuk haji reguler. Mereka berasal dari lima embarkasi haji, yaitu: Batam, Palembang, Jakarta, Kertajati, dan Surabaya.
“Sebagai mitra yang sudah bertahun-tahun dalam pengangkutan jemaah haji Indonesia, diharapkan Saudia dapat meningkatkan kualitas pelayanannya kepada jemaah haji tahun ini,” kata Direktorat Jenderal (Ditjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief di Jakarta, Selasa (18/4/2023).
Ia menuturkan, pembahasan terhadap kesepakatan perjanjian kerja sama ini tidak membutuhkan diskusi panjang, detail, dan memerlukan kesabaran dan ketelitian.
Tahun 2023 ini, lebih dari 60 ribu jemaah haji berusia 65 tahun ke atas. Sehingga, dibutuhkan support dan pelayanan Saudia Airlines yang lebih ramah kepada jemaah haji.
“Oleh karenanya pada tahun ini, penyelenggaraan ibadah haji memiliki tagline 'Haji Ramah Lanjut Usia', ucapnya.
Pada waktu yang sama, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi, Abdul Azis Ahmad mengapresiasi Saudia Airlines atas kepercayaan menjadi penyedia transportasi udara bagi jemaah haji Indonesia. Menurutnya, tantangan bisnis ke depan kedua negara semakin berat.
“Bisnis yang kita lakukan adalah bisnis yang bertanggung jawab, yaitu memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan, dalam hal ini jemaah haji Indonesia,” ucapnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri